Jangan melangkah terlalu jauh untuk hal ini๐
Hmmm sedikit inspirasi dari keisengan membuat puisi untuk tugas bindo dari pak Jahya. But this is my true opinion:)
Terlalu jauh.
Kubuka mataku . . .
Kusambut hariku . . .
Kuperhatikan mentari yang begitu cerah yang memberikan cahaya terhadap bumi.
Kumulai hariku.
Dengan sendiri untuk ku jalani bersama-sama.
Akhirnya aku berjalan untuk mencari seseorang yang bisa kujadikan teman hidupku.
Seseorang telah membuatku jatuh cinta.
Memberiku kebahagiaan.
Namun pada akhirnya dia menyakitiku.
Akhirnya aku kembali kuputar langkahku.
Kujalani hariku dengan sendiri.
Seseorang telah menyayangiku sepenuh hati.
Dia begitu mengasihiku.
Tapi dia tak selalu ada untukku.
Akhirnya aku kembali. Kuputar langkahku.
Masih kujalani hariku dengan sendiri.
Perlahan-lahan kumerasa lelah untuk mencari.
Namun aku masih berusaha.
Akhirnya kutemukan lagi seseorang kali ini dia begitu sempurna di mataku.
Dia begitu baik. . .
Dia menyayangiku . . .
Dia mencintaiku. . .
Dia menjadikanku satu-satunya orang yang dia bahagiakan.
Aku takkan lagi memutar langkahku ..
Dan kini aku melangkah bersamanya..
Tapi ternyata dia juga meninggalkanku begitu cepat ajal menghampiri-Nya.
Lalu kemana lagi aku harus melangkah?:")
Atau memang aku sudah ditakdirkan untuk menjalani hidup sendiri?
Akhirnya sesuatu terlintas dibenakku.
Sebenarnya. . .
Aku punya satu yang memberiku kebahagiaan tanpa kulangkahkan kakiku untuk mencarinya.
Ternyata . . .
Aku punya satu yang begitu mengasihiku dan dia selalu ada untukku.
Bahkan aku lupa . . .
Aku punya satu yang maha Baik , maha penyayang, dan memberiku kebahagiaan tanpa kuberikan apa-apa.
Dia terus mencintaiku.
Meski aku sering lupa dengan-Nya.
Dia terus mengikutiku kemanapun aku pergi.
Bahkan ketika ku melangkah untuk mencari teman hidup dia sudah menemaniku.
Tanpa kusadari. . .
Teneyata aku tak pernah sendiri...
Tanpa kusadari. . .
Ternyata aku punya satu yang akan selalu setia menemaniku. . .
Namun aku memandang terlalu jauh untuk mencari yang sempurna.
Tanpa kusadari hanya Dialah yang sempurna.
Allah.
Aku terlalu jauh melupakan-Mu:")
Kau lah pemilik dari semua pemilik.
Bahkan ketika aku merindukan manusia ternyata kaulah yang kurindukan.
Terlalu jauh ku mencari watak sempurna pada manusia.
Padahal pada akhirnya jawabannya hanya Engkau.
Engkau pencipta watak sempurna itu dan kaulah pemiliknya.
Akhirnya aku sadar.
Semua langkah sia-sia.
Aku terlalu jauh.

Komentar
Posting Komentar